GUDANG BATU TAPAK JALAK ACEH

SECEBIS HARAPAN PADAMU WAHAI PEMIMPIN NEGERI RENUNGKANLAH KATA-KATA KU INI MESKI ENGKAU TAK PERNAH KU KENAL TAK PERNAH KU BERJABAT TANGAN TAPI HARAPAN KAMI JANGAN ENGKAU SIA-SIAKAN SUARA KAMI KAMI MEMILIH MU BUKAN KARENA HARTAMU KAMI MEMILIH MU BUKAN MENGHARAP KOIN DARIMU KAMI MEMILIHMU BUKAN KARENA PERI WAJAH ISTERIMU TETAPI… KAMI MEMILIH MU SEMATA-MATA DEMI PERUBAHAN YANG KAU JANJIKAN DALAM ORASI KAMPANYEMU DAN SEMUA ITU HARUS ENGKAU PERTANNGUNG JAWABKAN DAN KAMI MENAGIH JANJIMU

SECEBIS HARAPAN PADAMU WAHAI PEMIMPIN NEGERI RENUNGKANLAH KATA-KATA KU INI MESKI ENGKAU TAK PERNAH KU KENAL TAK PERNAH KU BERJABAT TANGAN TAPI HARAPAN KAMI JANGAN ENGKAU SIA-SIAKAN SUARA KAMI KAMI MEMILIH MU BUKAN KARENA HARTAMU KAMI MEMILIH MU BUKAN MENGHARAP KOIN DARIMU KAMI MEMILIHMU BUKAN KARENA PERI WAJAH ISTERIMU TETAPI… KAMI MEMILIH MU SEMATA-MATA DEMI PERUBAHAN YANG KAU JANJIKAN DALAM ORASI KAMPANYEMU DAN SEMUA ITU HARUS ENGKAU PERTANNGUNG JAWABKAN DAN KAMI MENAGIH JANJIMU

SYARI’AT apa CARI A’P (cari makan) DI NANGGROE ACEH Hai syedara uloen…marilah sama-sama kita merenungkan tentang apa yang sedang terjadi di negeri AULIA ini dan apa pendapat anda tentang penerapan syariat dan wilayadatul hisbahnya di nanggroe nyoe…..? Sebelum uloen bicara panjang lebar saya teringat tentang satu pepatah lama “lidah tanyoe umpama rimueng/lidah itu umpama harimau (kalau tidak hati- hati kita yang punya pun bisa binasa)” oleh sebap itu saya enggan bicara dan masih ada satu pepatah lagi yang tujuannya sama yaitu “ta peugah haba uroe beu ingat u likoet, peugah haba malam beuingat keu supoet” .tapi kali ini melalui media ini uloen ingin berbagi kisah, kasih dan pendapat sekaligus menimba ilmu, jadi saya harap sangat kepada para pembaca untuk mengomentari tulisan jelek ini, dimana nanti ada kesalahan dalam cara uloen mencerna situasi yang exstrem dan ulon menulis dengan amat sangat kasar dan mungkin bisa sama-sama kita perbaiki kembali. Maksud dan tujuan uloen berbicara di

PENYAIR GELO Kupatahkan ranting kujadikan pena Darah yang mengalir kujadikan tinta Peluru yang mendesing kujadikan puisi Menghapus indahnya kenangan Di ujung senapan aku bernyanyi Melantunkan kidung kematian Mengesahkan rindu Tersusun rapi di dalam megazin cinta Ha…… Ha…… Ha…… Ha…… Ha…… Aku tertawa di balik jeruji besi Terantai erat tanpa cahaya Bagai seorang nenek yang takut auratnya terbuka Ha…… Ha…… Ha…… Ha…… Ha…… Aku akan terus tertawa Hingga kau marah,,,,hingga kau sumpal mulutku dengan granad Aku akan terus tertawa Ha…… Ha…… Ha…… Ha…… Ha……

PENYAIR GELO Kupatahkan ranting kujadikan pena Darah yang mengalir kujadikan tinta Peluru yang mendesing kujadikan puisi Menghapus indahnya kenangan Di ujung senapan aku bernyanyi Melantunkan kidung kematian Mengesahkan rindu Tersusun rapi di dalam megazin cinta Ha…… Ha…… Ha…… Ha…… Ha…… Aku tertawa di balik jeruji besi Terantai erat tanpa cahaya Bagai seorang nenek yang takut auratnya terbuka Ha…… Ha…… Ha…… Ha…… Ha…… Aku akan terus tertawa Hingga kau marah,,,,hingga kau sumpal mulutku dengan granad Aku akan terus tertawa Ha…… Ha…… Ha…… Ha…… Ha……

KOHHLER 135 tahun silam ketika pantei ceureumen di gebrak belanda pada 26 maret 1873 dan mereka menyatakan perang pada bangsa aceh . D ari kapal perang CITDADEL VAN ANT WARPEN, MARNIK, COEHOORM dan BRON BEEK kompeni menggempur daratan aceh. Setelah maklumat perang di tabu baru senin 06 april 1873 belanda mendaratkan pasukannya di ulei lheue dibawah pimpinan manyor jendral J.H.R KOHHLER Sepekan kemudian kohhler tewas alias “waba kireuh” ditangan pejuang aceh pada 14 april 1873 “oh god, ik ben gtroffen” (“ya tuhan aku kena”). Kohler tewas di depan mesjid rayaBAITURRAHMAN pada pagi hari kira-kira pukul 08-30 pagi dan buktinya masih bias dilihat sampe sekarang, masih ada pohon geuleumpang (sterculia foetida) di dekat gerbang kiri mesjid raya, orang belanda menyebutnya dengan “ kohhlerboom/atau pohon kohler” dan memorial parknya pun masih ada

KIDUNG KEMATIAN Angin malam berhembus perlahan cahaya bintang yang bertaburan di angkasa menambah kesempurnaan lagunan kunyanyikan, aku berjalan menelusuri dinginnya sang angin malam yang menukku berlahan-lahan. Disudut kota banda aceh yang sangat megah dengan syari’at islamnya yang begitu gagah dengan wilayadatul hisbahnya dengan symbol nangroe yang sejahtera “ternyata hanya sebuah tulisan yang mengesahkan tentang kebohongan…!” Entah kemana darah pahlawan,entah kemana pejabat yang budiman, entah kemana pemimpin yang sejati yang mampu mengembalikan acehku yang dulu…? Wahai sejarah……..dimanakah sekarang aku berpijak , dimanakah daku berada…..?, sungguh daku sangat kecewa hatiku terluka menatap anak bangsa yang kian hari kian merajalela   yang kian giatnya memperjuangkan kutukan yang kuasa…..?! dan sepertinya sa’at yang tepat untuk mati demi hidup yang lebih sempurna, demi hidup yang kekal selama-lamanya telah tiba……Wahai angin malam bintang yang bersinar   terang kukatakan padamu bah

DUA KATA KETIKA INSPIRASI TAK LAGI TERCIPTA ORASI TAK LAGI DIDENGAR MULUT ENGGAN BERKATA SENYUM TAK LAGI MENYAPA KEADILAN MEMBISU KETIKA PENDERITAAN TAK BISA DIATASI ORASI DI ACUHKAN MAKA BERSIAPLAH UNTUK KECEWA …………………   AKAN KUTERJEMAHKAN DENGAN KEKERASAN BEDIL DAN MERIAM AKAN BICARA AGAR KAU DENGAR KAU LIHAT KAU TAU SIAPA KAMI …… KAMI BUKAN BANGSA DUNGU STUPID APAPUN ISTILAHNYA SUNGGUH TETESAN DARAH,KERINGAT, DAN AIR MATA MALAPETAKA BAGIMU NAMUN SEMANGAT JUANG BAGI KAMI “PERJUANGAN KAMI HANYA DUA KATA” ADIL OR DEA

                                            BENDERA SOBEK Disini…Ditanah rencong ini Hatiku terluka…. Setelah rinduku berguna.. Sungguh tiada berguna.. Tiada lagi kata-kata cinta.. Hendakku lepaskan padamu.. Yang tersisa hanyalah desingan peluru.. Dimana keadilan pancasila…????? Dimana kemerdekaan 1945…????? Yng kita usung bersama.. Jikalau hari ini Darah segar dan air mata Masih mengalir di belantara Sang-saka Ibu Pertiwi Aku bingung dan tak tau apa yang kujelaskan Jika belahan jiwaku lahir dan bertanya Esok…atau…lusa Haruskah aku penggalkan lehermu Dan kupersembahkan kepadanya Atau…bendera-bendera yang sobek Yang berpeluk kenistaan UNTUK SEBUAH JAWABAN..???????????

ANTARA ACEH DAN MUNAFIQ Propinsi aceh terletak di hujung paling barat pulau Sumatra yang berbatas dengan selat malaka dan menurut sejarah ISLAM sudah masuk ke aceh pada abad I (satu) yang disiarkan oleh para muballiq yang berperan sebagai pedagang dan islam menjadi unsure pemersatu yang kuat didalam masyarakat aceh Cobalah anda ingat-ingat atau membaca sejarah tentang “ masuk dan berkembangnya islam di aceh” niscaya anda akan tau bagaimana perjuangan endatu dalam menyiarkan dan menerapkan hukum ALLAH SUBHANAHU WATA’ALA di bumi aceh ini hingga mendapat gelar “ACEH SERAMBI MEKKAH” dan “ACEH DARUSSALAM”, Tapi yang terlihat sekarang bedanya antara langit dan bumi dan untunglah masih ada beberapa lagi ulama yang masih tersisa di bumi aulia ini jika tidak mungkin aceh ini sudah diganti nama menjadi “SERAMBI MUNKAR”. Jangan pernah menganggap dan mengaku dirimu orang aceh yang ditubuhnya mengalir darah syuhada jika hanya diam bila melihat kemaksiatan yang terus mendarah daging ditubuh gener