KIDUNG KEMATIAN
KIDUNG KEMATIAN
Angin malam berhembus perlahan cahaya bintang yang bertaburan di angkasa menambah kesempurnaan lagunan kunyanyikan, aku berjalan menelusuri dinginnya sang angin malam yang menukku berlahan-lahan. Disudut kota banda aceh yang sangat megah dengan syari’at islamnya yang begitu gagah dengan wilayadatul hisbahnya dengan symbol nangroe yang sejahtera “ternyata hanya sebuah tulisan yang mengesahkan tentang kebohongan…!”
Entah kemana darah pahlawan,entah kemana pejabat yang budiman, entah kemana pemimpin yang sejati yang mampu mengembalikan acehku yang dulu…?
Wahai sejarah……..dimanakah sekarang aku berpijak , dimanakah daku berada…..?, sungguh daku sangat kecewa hatiku terluka menatap anak bangsa yang kian hari kian merajalela yang kian giatnya memperjuangkan kutukan yang kuasa…..?! dan sepertinya sa’at yang tepat untuk mati demi hidup yang lebih sempurna, demi hidup yang kekal selama-lamanya telah tiba……Wahai angin malam bintang yang bersinar terang kukatakan padamu bahwasanya aku akan bangkit untuk satu kebebasan yang patut di acungkan yang pantas di banggakan nyakni “kebebasan dari setan-setan yang terkutuk, karena semakin ku diam semakin lantang kau sebarkan ,,,,,telah lama ku diam dan kini sa’atnya telah tiba “kidung kematian” kunyanyikan .
WAHAI PARA SANG-SANG YANG BERTANDANG DIMEJA JUDI…….BERSIAPLAH UNTUK KECEWA,BERSIAPLAH UNTUK MATI DAN BERSIAPLAH UNTUK NERAKAMU,,,,,,,,KARENA…….! SETELAH INI AKU AKAN DATANG BERSAMA BADAI MENGAPIT SEBUAH CAHYA YANGTERCIPTA DARI KEGELAPAN……BOM DAN SENAPAN AKAN BICARA…RENCONG PUSAKA AKAN MENARI MELIKIS SEJARAH DENGAN DARAH SYUHADA…..BANGKITLAH……BANGKITLAH…..BANGKITLAH…..
Komentar
Posting Komentar