SYARI’AT apa CARI A’P (cari makan) DI NANGGROE ACEH


SYARI’AT apa CARI A’P (cari makan) DI NANGGROE ACEH
Hai syedara uloen…marilah sama-sama kita merenungkan tentang apa yang sedang terjadi di negeri AULIA ini dan apa pendapat anda tentang penerapan syariat dan wilayadatul hisbahnya di nanggroe nyoe…..?
Sebelum uloen bicara panjang lebar saya teringat tentang satu pepatah lama “lidah tanyoe umpama rimueng/lidah itu umpama harimau (kalau tidak hati- hati kita yang punya pun bisa binasa)” oleh sebap itu saya enggan bicara dan masih ada satu pepatah lagi yang tujuannya sama yaitu “ta peugah haba uroe beu ingat u likoet, peugah haba malam beuingat keu supoet” .tapi kali ini melalui media ini uloen ingin berbagi kisah, kasih dan pendapat sekaligus menimba ilmu, jadi saya harap sangat kepada para pembaca untuk mengomentari tulisan jelek ini, dimana nanti ada kesalahan dalam cara uloen mencerna situasi yang exstrem dan ulon menulis dengan amat sangat kasar dan mungkin bisa sama-sama kita perbaiki kembali. Maksud dan tujuan uloen berbicara di sini hanyalah semata-mata demi mencari sebuah kebenaran yang sebenar-benarnya.
Nah syedara uloen….untuk memulai, marilah sama-sama kita menoleh sedikit ke belakang, mungkin banyak pelajaran yang bisa kita petik buat menata hari esok yang lebih cerah.
Masa lalu sebelum kanun syaria’t islam diterapkan di aceh (mungkin sebelum itu belum ada syari’at kali ya, tapi yang saya tau itu sa’at Indonesia merdeka syariat islam sudah sah dan nyata di bumi aulia ini)
Dahulu,,,,,,,,,,,,,,,,
·         Lonte/PSK tidak meraja lela seperti yang kita lihat sekarang ini, (mungkin anda masih ingat di suatu masa dulu ada tentara masuk desa yang disingkat dengan AMD(ABRI MASUK DESA) kalau dimasa sekarang ini berganti dengan LMD (LONTE MASUK DESA) emang agak lucu tapi menegangkan dan me“leugeu”kan).
·         Dahulu sebelum razia jilbab dan pakaian ketat bungkus aurat ”lah” di aceh ini jarang sekali kita jumpai, meski ada itupun Cuma orang-orang tertentu saja yang berani memamerkan lekuk tubuhnya dan di tempat-tempat tertentu jua,tapi sekarang sudah sampai kegunung lo mas broo….
·         Dahulu muda-mudi mesum “langka”, tapi setelah WH dibentuk sebagai penjaga gawang nah,lho, kok” gol nya tak terhitung kalkulator nenek saya mengire capli, makin ramai….aneh bin pungoe bui.
·         Program pembrantasan maksiat diagungkan oleh para pemimpin, tapi ada sebagian pemimpin ngak iso mbaca AL_QUR’AN…macam mano iki. (yang dikira bisa membaca itu lengkap dengat tajwid nya lho mas broo)
·         “Nah iki yang membuat owe pening macam si pegi dalam film GERHANA iku lo”. WH/ WILAYADATUL HISBAH yang kita percayakaan kita gaji untuk menjaga syaria’at toh malah mereka yang jadi pelakunya “alah hai lempap” ,apa mungkin gajinya ta’cukup…? Atau emang pengen menjaja sambil menjaga…..nye beungeh kapok tameih ngak keumah ma keuh….
·         Jika dahulu lebih baik daripada sekarang kenapa masih di pertahankan jua….?
Menurut pendapat saya orang yang “bangai” ini, hanya ada dua cara dalam membina masyarakat yaitu
·           Membawa rakyat ini kearah yang benar,benar dan benar
·           Membawa rakyat ini kepada yang salah,salah dan salah

Dahulu kakek saya jago di bidang pepatah nah ini ada satu pepatah lagi yang menurut saya itu sangat benar,benar dan benar yang bunyinya “bagai mana kondisi kelapa begitulah minyaknya” kalaupun ada beda gak jauh-jauh amat,,,,begitu jua rakyat ini “kata kakek ku” kalau pemimpin itu baik rakyatnya jua baik, kalau pemimpin jelek rakyatnya apa lagi. Ini menurut tafsiran kalimat pepatah tersebut dan saya menganggapnya itu benar “pemimpin kencing berdiri rakyatnya kencing sambil tauran kali ya”

Waduh lama2 mencat  abcde…..ini cape’ juga ya,,,,,,nah sekarang ulon menunggu komentar anda





Wassalam  dari rakyat yang terusan melarat………..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batu Biasa Harganya 1 Miliar